Jumat, 30 Desember 2011

Menyikapi Globalisasi dan Meningkatkan Budaya Kewirausahaan

Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke 21 ini
yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Bila di telusuri benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal
perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu para pedagang dari
Cina dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalur darat maupun melalui jalur
laut untuk berdagang.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia
dan Afrika kemudian dilanjutkan dengan adanya eksplorasi dunia secara besar-besaran
oleh bangsa Eropa. Hal ini di dukung pula dengan terjadinya industri yang meningkatkan
keterkaitan antar bangsa di dunia. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan
bahan baku serta pasar juga munculnya berbagai perusahan multinasional di dunia.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya. Ketika perang
dingin dan komunis di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi kebenaran
bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia.
Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas.
Hal ini didukung pula dengan perkembangan tekhnologi komunikasi dan transportasi.
Hasilnya batas-batas negara manjadi kabur.
Pada dasarnya globalisasi merupakan karakteristik hubungan antara produk bumi
yang melampaui batas-batas konvensional seperti bangsa dan negara. Globalisasi yang
mempengaruhi kehidupan antar bangsa dan negara di dunia bukan hanya tantangan, tetapi
juga sekaligus merupakan peluang. Tantangan merupakan fenomena yang semakin
ektensif yang mengakibatkan batas-batas politik, ekonomi antar bangsa menjadi samar
dan hubungan antar bangsa menjadi begitu transparan. Globalisasi memiliki
implementasi yang luas terhadap penghidupan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ditinjau dari prespektif kebangsaan, globalisasi menimbulkan kesadaran bahwa
kita merupakan warga dari suatu masyarakat global dan mengambil manfaat darinya,
namun disisi lain, makin tumbuh pula dorongan untuk tumbuh lebih melestarikan dan
memperkuat jati diri bangsa. Di era globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara
mengglobal, tetapi bersamaan dengan itu muncul pula rasa kebangsaan yang berlebihlebihan
(cauvinisme) masing-masing bangsa. Hal inilah yang menyebabkan globalisasi
merupakan era tekhnologi informasi, komunikasi dan transportasi.
Kekuasaan negara-negara maju ini, sudah melampaui batas-batas konvensional
yang sudah tidak bisa di bendung lagi. Contohnya saja kekuasaan Negara yang mencakup
seluruh wilayah yang tidak hanya berupa tanah, tetapi juga laut sekelilingnya dan juga
angkasa. Karena kemajuan tekhnologi dewasa ini, masalah wilayah menjadi lebih rumit
dibandingkan masa lampau. Kemajuan teknologi telah memungkinkan pengeboran
minyak lepas pantai mendorong sejumlah besar negara untuk menuntut penguasaan
wilayah yang lebih luas.
Akibatnya globalisasi berpengaruh terhadap ekonomi antara lain dalam bentuk
semakin tumbuhnya perusahaan-perusahaan transnasional yang beroperasi tanpa
mengenal batas-batas negara. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membawa
peluang pasar produk dari dalam negri ke pasar internasional secara kompetitif,
sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global kedalam pasar
domestic. Secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian
global yang di tandai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Maka dari itu kita sebagai
warga negara harus bisa bersaing dengan dengan negara lain agar kita tidak tersingkirkan
oleh ketatnya persaingan dalam era globalisasi ini.
Globalisasi merupakan kata yang sangat populer diperbincangkan dewasa ini. Apa
sebenarnya globalisasi? Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk bentuk interaksi yang
lain. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas batas negara. Makalah ini akan berusaha
mendiskusikan bagaimana kita selaku mahasiswa dan UMKM dapat meningkatkan
budaya kewirausahaan dalam rangka menyikapi era globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar